Translate

Senin, 26 Mei 2014

Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

KARAKTERISTIK PROSA

Sastra Melayu Klasik/Hikayat

Sastra Melayu Klasik/Hikayat

       Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita yang dibacakan untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau untuk meramaikan pesta. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.

Karakteristik Sastra Melayu Klasik/Hikayat
1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya,
2. Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan,
3. Bersifat statis, artinya 
tidak mengalami perubahan atau perkembangan
4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat
5. Mengunakan bahasa klise, yaitu kata-kata yang diulang-ulang; contoh : hatta …., maka ….,
    alkisah….., dst.
6. Bersifat tradisional, artinya meneruskan tradisi / kebiasaan lama yang dianggap baik
7. Bersifat didaktis (mendidik), baik didaktis moral maupun didaktis religius,
8. Menceritakan kisah universal manusia, yaitu peperangan antara tokoh baik dan buruk, dan selalu dimenangkan oleh yang baik
9. Sebagian besar berupa sastra lisan (disampaikan dari mulut ke mulut);
10. Tidak berangka tahun (tidak diketahui secara pasti kapan karya tersebut dibuat)
11. Mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil.





KARAKTERISTIK PROSA ANGKATAN 45
1.      Bercorak lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga Baru yang romantik idealistik.
  1. Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya mewarnai karya sastrawan Angkatan ’45.
  2. Bergaya ekspresi dan revolusioner (H.B.Yassin).
  3. Bertujuan universal nasionalis.
  4. Sikap sastrawannya “tidak berteriak tetapi melaksanakan”
5.      Alur sorot balik lebih banyak dari periode sebelumnya.
  1. Alur padat dan digresi tidak digunakan lagi.
  1. Dalam menggambarkan perwatakan/penokohan, analisis fisik tidak dipentingkan, yang ditonjolkan analisis kejiwaan, tetapi tidak dengan analisis langsung, melainkan dengan cara dramatik: dengan arus kesadaran dan cakapan antar tokoh.
  2. Seperti juga dalam puisi, gaya ironi dan sinisme banyak digunakan.
  3. Gaya realisme dan dan naturalisme: penggambaran kehidupan sewajarnya.

KARAKTERISTIK PROSA PUJANGGA BARU
1. Mengenai bahasanya sudah lebih banyak mempergunakan bahasa yang sesuai dengan pergaulan modern.
2. Mengenai cara mengarang
ž  Dilukiskannya para pelaku dengan segala perwatakannnya, dan seolah-olah pengarang tidak akan memberikan pendapat apa-apa.
ž  Para pelaku dalam roman Pujangga baru digambarkan seperti hidup bergerak, berdialog atau bersoal jawab sebagaimana orang biasa.
ž  Roman Pujangga Baru juga mengutamakan segi psikologi, segi kejiwaan.
3. Mengenai isinya
ž  Sesuai dengan semangat pembaruan dan kebangusan bangsa Indonesia pada waktu itu, maka isi roman Pujangga baru juga menyangkut masalah yang kompleks, Misalnya tentang politik, social, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan sebagainya.
4. Mengenai cara melukiskan cerita
ž  Pada umumnya cara melukiskan cerita dalam roman pujangga baru selalu bercorak “romantis idealis”, yaitu berdasarkan cita-cita pengarang yang terkandung dlam hati nuraninya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar